Bayi berusia 14 bulan mengalami pendarahan dan retak kepala setelah diyakini jatuh dari tempat tidur di tempat penitipan anak, Minggu (23/5/2021) malam
tersebut berlokasi di Paka, Dungun Malaysia.
Ketua Polis Daerah Dungun, Superintendan Baharudin Abdullah menjelaskan kejadian.
Jelasnya, korban berusia 14 bulan itu menghembuskan napas terakhirnya di Ruang Unit Perawatan Intensif Anak (ICU) di Rumah Sakit Sultanah Nur Zahirah (HSNZ), Kuala Terengganu, Minggu (23/5/2021) pada pukul 10 malam waktu Malaysia.
Ia mengatakan, korban sebelumnya tidak sadarkan diri dan harus menggunakan alat bantu pernapasan dibawa ke Unit Gawat Darurat dan Trauma HSNZ Kuala Terengganu sekitar pukul 17.00 kemarin.
Pemeriksaan terhadap tubuh korban, tidak ditemukan adanya luka fisik namun hasil computed tomography scan (Ct Scan) ditemukan alami pendarahan di ubun-ubun kepala serta ada retakan di bagian belakang kepala.
"Pemeriksaan pada tubuh korban, tidak ditemukan cedera fisik akibat penganiayaan, namun setelah dilakukan Ct Scan, korban mengalami pendarahan pada bagian kepala sampai adanya keretakan.
Menurut pengasuh, yakni wanita berusia 24 tahun, korban jatuh dari tempat tidur, dengan kondisi kepalanya terbentur lantai saat sedang bermain.
Awalnya, kasus ini diselidiki berdasarkan Bagian 31 (1) (a) dari Undang-Undang Anak 2001 tetapi sekarang kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 304 KUHP untuk pembunuhan.
Kita akan menahan pengasuhnya, untuk membantu penyelidikan," jelasnya.
Bayi berusia 14 bulan ditemukan mengalami pendarahan pada bagian kepala yang disebut jatuh dari tempat tidur sebelumnya diantar oleh ayahnya yang berusia 30 tahun ke rumah pengasuh.
Ayah korban mengantar anaknya pada pukul 10:15 pagi, sebelum berangkat ke tempat usaha yakni rumah makan.
Pria ini mendapat panggilan dari istrinya, menerangkan anak mereka mengalami kecelakaan di rumah pengasuh, sebelum ia bergegas ke tempat pengasuh.
Orang tua korban juga mengunggah momen terakhirnya bersama anak.
Melalui akun Facebook Ehafizuddin Musa Apihje, ia mengunggah foto saat anaknya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
"CIUMAN TERAKHIR
Ini lah ciuman abi Dan ummi yang terakhir untuk anak kesayangan abi KHALEEL ISLAM
Assalamualaikum semua sahabatku yang mulia.
Sudilah sedekahkan bacaan alfatihah untuk anak ku khaleel Islam bin mohamad Ehafizuddin yang sudah kembali ke rahmatullah.
Sesungguhnya adik khaleel ini penghuni syurga yang pasti akan berbakti kepada org tuanya kelak.
Adik yang akan memanggil abi dan ummi nanti di pintu syurga..Abi dan ummi akan tunggu panggilan adik.
Terima kasih Allah pinjam telah memberikan rezeki yang tidak ternilai ini Selama 1 tahun 2 bulan 29 Hari.
Abi dan ummi serta kakak dhuha sangat gembira dengan kehadiran adik.
Kami pasti akan rindu semua gelagat adik. Besar Ujian ni dik tapi Abi dan ummi redho kepergian adik dan yakin dengan qadar Dan qada' Allah.
Rehatlah adik. Buat Sahabatku mohon doakan kami kuat menghadapi dugaan besar ni," tulisnya pada postingan Facebook.
Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2021/05/24/tragis-antar-bayi-ke-tempat-penitipan-saat-dijemput-alami-pendarahan-sampai-batok-kepala-retak