Lafal Allah dalam bahasa Arab terdapat di telinga kiri bayi tersebut.
Peristiwa mengejutkan sekaligus menakjubkan terjadi di tanah Mesir. Momen ini terjadi saat seorang dokter di sebuah rumah sakit di Mesir membantu istrinya melahirkan
Sang dokter terkejut saat mendapati salah satu telinga bayi yang baru lahir itu terdapat lafal Allah dalam bahasa Arab.
Dokter di rumah sakit di bagian utara kota Beni Suet, Sayyed Al Shareef mengatakan, istrinya tidak pernah berhenti berdoa selama hamil.
Memanjatkan doa agar dapat melahirkan dengan aman. Dan Tuhan pun menjawab doa itu.
” Tuhan menjawab doanya dan memberinya bayi perempuan. Keduanya sehat saat ini,” ujar dia kepada harian Mesir, Alyoum7 setelah operasi caesar kepada istrinya.
Shareef mengatakan akan memberi nama bayinya Sama (bahasa Arab untuk surga).
Manusia, makhluk yang lemah
Berbagai kejadian yang terjadi saat ini kembali mengingatkan kita bahwa manusia benar-benar lemah. Berbagai teknologi yang terus berkembang, penelitian yang terus berjalan, kecerdasan yang dibangga-banggakan ternyata belum bisa menghentikan masalah ini.
يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (dalam keadaan) lemah.” (QS. An Nisa’: 28)
Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan terkait ayat di atas, bahwa Allah Ta’ala memberikan keringanan kepada hamba-Nya, ini karena rahmat-Nya yang sempurna, kebaikan-Nya yang menyeluruh, ilmu-Nya, kebijaksanaan-Nya terhadap kelemahan manusia dalam segala hal. Kelemahan fisik, kehendak, tekad, iman, dan kesabarannya. Allah Ta’ala memberikan keringanan karena kelemahan tersebut dan meringankan berbagai hal yang tidak mampu dilaksanakan karena lemahnya keimanan, kesabaran, dan kekuatan manusia. (Taisir Al-Kariim Ar-Rahman, hal 175)
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan terkait ayat ini, bahwa kelemahan di sini mencakup kelemahan secara umum. Manusia itu lemah badan, kekuatan, keinginan, ilmu, dan kesabarannya. (Thariqul Hijratain, 1: 228)
Kasus virus corona ini kembali menjadi salah satu bukti bahwa manusia memang makhluk yang lemah. Tidak mampu ‘membunuh’ makhluk ciptaan Allah Ta’ala yang berukuran 120 nm. Ini mengingatkan kepada manusia bahwa sejenius apapun otaknya, tetap manusia itu adalah manusia ciptaan Allah Ta’ala. Sehebat apapun manusia, tetaplah dia manusia yang tidak mampu menjamin kesehatan dan kelangsungan hidupnya.
Allah Ta’ala Maha Besar
Se’besar’ apapun manusia, tetaplah dia manusia yang kecil, dan Allah lah yang Maha Besar. Allah Ta’ala yang menciptakan seluruh makhluk, termasuk virus kecil tak kasat mata ini.
اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
“Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisa: 34)
Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullaah menjelaskan bahwa bagi-Nya lah ketinggian secara mutlak dalam segala hal, tinggi dari sisi Zat, kemampuan, dan kekuasaan. Allah Ta’ala Maha Besar, tidak ada yang lebih besar dari-Nya, tidak ada yang lebih mulia dan lebih agung dari-Nya. Allah Ta’ala Maha Besar, baik Zat maupun Sifat-Nya. (Taisir Al-Kariim Ar-Rahman, hal. 177)
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
“Allah lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa.” (QS. Ar Ruum: 54)
Allah Ta’ala mampu membuat manusia yang lemah menjadi kuat kemudian menjadi lemah lagi. Tentu Allah Ta’ala juga mampu menjadikan virus yang menjadi sebab sakitnya manusia menjadi virus yang tidak berbahaya sama sekali, itu sangatlah mudah bagi Allah Ta’ala.