TRIBUNNEWS.COM - Jeritan hati ibunda bocah yang ditemukan tewas di parit tanpa kepala dan organ dalam tumpah di hadapan Hotman Paris.
Kepada Hotman Paris, ibunda bocah malang tersebut menangis histeris sembari meminta keadalian dan kasus anaknya diusut tuntas.
Advertisement
Pasalnya, muncul dugaan jika bocah malang berinisial YF (4) itu menjadi korban pembunuhan dan organ dalamnya dijual oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.
YF (4) merupakan anak dari pasangan Bambang Sulistyo (34) dan Melisari (30).
Sebelumnya YF (4) dikabarkan hilang dari PAUD tempatnya bersekolah dan ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah parit di Samarinda pada (8/12/2020).
Pihak kepolisian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengungkap kematian YF.
Hingga akhirnya pihak kepolisian menetapkan dua guru PAUD korban, ML dan SG sebagai tersangka atas pidana kelalaian.
Melisari, ibunda YF mengungkapkan kekecewaan atas keputusan kepolisian tersebut.
Pasalnya, ia menduga anaknya merupakan korban pembunuhan dan penjualan oragan dalam manusia.
"Sampai saat ini kasus kematian anak saya cuma kasus kelalaian," ungkap ibunda YF, Melisari sambil menangis.
Melisari anaknya dibunuh dan sisa tubuhnya dibuang ke pinggiran sungai dekat rumah warga yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu.
Cerita Melisa ini diposting oleh akun istagram @hotmanparisofficial pada Sabtu kemarin dengan judul caption: Subuh di kopi joni 15 feb 2020.
"Saya minta tolong bang hotman, saya minta keadilan buat anak saya bang," kata Melisari sambil tak henti menangis di depan Hotman Paris.
Menurut Melisari, YF merupakan anak lelaki satu-satunya yang ia punya.
Air mata ibunda YF pun semakin tak terbendung ketika mengingat anak kondisi jenazah anak lelakinya tersebut.
"Ini anak lelaki saya satu-satunya," kata ibunda YF sambil terus memegang foto anaknya yang sudah meninggal dunia.
Menurutnya, ia menitikan YS di PUAD untuk sekolah serta bersosialisi dengan teman sebayanya.
"Anak saya hilang dan ditemukan sudah meninggal dunia," kata wanita berkerudung coklat itu.
Hotman Paris berharap kasus ini menjadi perhatian aparat berwenang di daerah setempat.
"Mohon jadi perhatian Polsek Samarinda Ulu dan juga Kapolres Samarinda," katanya Hotman Paris