7 Cara Gangguan Iblis Saat Sakratulmaut

7 Cara Gangguan Iblis Saat Sakratulmaut
7 Cara Gangguan Iblis Saat Sakratulmaut

Pertama, iblis akan mendatangi seseorang yang tengah sakratulmaut dalam rupa yang aneh, seperti emas, perak, berlian, dan lain-lain. Terkadang iblis juga akan datang dalam bentuk makanan dan minuman yang sangat lezat. Hal ini biasanya terjadi jika orang yang sedang sakratulmaut itu sangat tamak dan senang kepada barang-barang tersebut. Saat orang yang akan mati itu meraba atau menyentuh barang-barang iblis tersebut, dan pada waktu yang bersamaan, nyawanya putus dari tubuh, maka orang tersebut mati dalam keadaan lalai dan lupa kepada Allah. Barang siapa yang mati dalam keadaan demikian, maka ia meninggal dalam keadaan fasik dan munafik.

Kedua, iblis akan mendatangi seseorang yang tengah sakratulmaut dalam wujud binatang yang ditakuti orang itu, misalnya harimau, singa, ular, atau yang lain. Apabila orang yang sedang sakratulmaut itu melihat binatang tersebut lalu menjerit dan melompat dengan sekuat hati, dan pada saat yang bersamaan, rohnya putus dari raganya; maka orang tersebut juga mati dalam keadaan fasik dan munafik, yaitu mati dalam keadaan lupa kepada Allah.

Ketiga, iblis akan mendatangi dan memperdaya seseorang yang sedang sakratulmaut dengan menyerupai binatang kesayangan orang itu. Misalnya kucing, kelinci, burung, dan sebagainya. Apabila tangan orang yang hendak mati terse but meraba-raba binatang itu dan pada saat yang bersamaan dia mati, maka ia mati dalam keadaan hatinya melupakan Allah dan termasuk orang- orang yang mati dalam keadaan fasik dan munafik.

Keempat, iblis mendatangi seseorang yang akan meninggal dunia menyerupai wajah seseorang yang paling dibenci oleh orang yang akan meninggal tersebut, misalnya musuhnya semasa hidupnya. Jika orang yang dalam keadaan sakratulmaut itu menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu terhadap musuh yang dibencinya tersebut dan bersamaan dengan itu, maut menjemputnya, maka orang tersebut mati dalam keadaan fasik dan munafik.

Kelima, iblis akan mendatangi seseorang yang hampir mati dalam rupa anggota keluarga orang itu, seperti ayah dan ibunya, dengan membawa makanan dan minuman. Ayah dan ibu jelmaan iblis tersebut akan berkata dengan penuh kasih, “Wahai anakku, hanya ini makanan dan bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah, bahwa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah. supaya kita tidak lagi bercerai-berai, dan marilah bersama kami masuk ke dalam surga.”

Jika seseorang yang hampir mati tersebut mengikuti perkataan iblis itu dan saat itu juga, nyawanya keluar dari jasadnya, maka orang tersebut mati dalam keadaan kafir dan terhapuslah semua amal kebaikan yang pernah ia lakukan semasa hidupnya.

 berbagai macam obat-obatan,”

Diminumlah obat tersebut, dan hilanglah penyakit itu. Namun, tak lama kemudian, penyakit itu datang lagi. Datang pula iblis yang menyerupai ulama dan berkata, “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati dalam keadaan baik. Tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?” Berkata orang yang sedang dalam sakratulmaut, “Aku tidak tahu.”

Berkata ulama jelmaan iblis, “Ketahuilah, sesungguhnya aku ini adalah seorang ulama yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam gaib dan telah mendapatkan kedudukan di surga tertinggi. Cobalah kamu lihat surga yang telah disediakan untukmu. Jika kamu ingin mengetahui Dzat Allah SWT, maka hendaknya kamu bersikap patuh kepada kami.”

Orang yang tengah sakratulmaut itu pun memandang ke arah kanan dan kiri. Dilihatnya sanak saudaranya berada dalam kesenangan surga; surga palsu yang telah dibentangkan iblis untuk menggoda orang yang sedang sakratulmaut tersebut agar mengikuti jalannya yang sesat. Orang yang sedang sakratulmaut itu lantas bertanya kepada ulama palsu jelmaan iblis, “Bagaimanakah Dzat Allah?”

Iblis menjadi sangat gembira, ternyata jeratannya tersebut tepat mengenai sasaran. Iblis pun berkata, “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.”

Begitu tirai yang berwarna-warni tersebut dibuka selapis demi selapis, orang yang dalam keadaan sakratulmaut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Iblis, “Itulah dia Dzat Allah yang patut kita sembah.” Berkata orang yang tengah sakratulmaut, “Wahai guruku, ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu kiri dan kanan, atas dan bawah, depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah SWT tidak menyerupai makhluk, Dia Mahasempurna dan tidak memiliki sedikit pun kekurangan. Namun, mengapa Dzat yang ada di hadapan kita ini lain dari yang kita ketahui dahulu? Mengapa yang patut disembah sekarang adalah dia?”

Ketika seseorang yang hampir mati tersebut masih dalam keragu-raguannya, dan malaikat maut datang mencabut nyawanya, maka matilah orang tersebut dalam keadaan kafir dan mengingkari Allah SWT, serta terhapuslah segala amal baiknya selama hidup di dunia.

Ketujuh, iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw bahwa umat beliau akan terbagi menjadi 73 golongan, dan hanya satu golongan yang akan diterima oleh Allah. Adapun 72 golongan lainnya tidak akan diterima di sisi-Nya. Dengan 72 barisan inilah, iblis menggoda setiap orang yang akan meninggal dengan berbagai cara, agar orang tersebut mati dalam keadaan melupakan Allah SWT.

Itulah tujuh cara iblis ketika mendatangi seseorang yang hendak melakukan perjalanan ke akhirat. Gangguan Iblis  saat sakratulmaut menguji keimanan seorang manusia. Dengan berbagai cara dan tipu daya, iblis menjerumuskan manusia pada detik-detik terakhir kehidupannya, agar manusia mati dengan keadaan melupakan Allah SWT.

Satu yang perlu diingat, bahwa iblis hanya akan mengganggu orang-orang yang lemah imannya. Agar kita terhindar dari godaan dan gangguan iblis saat sakaratulmaut, kita harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.