Menjalani pekerjaan sebagai ibu rumah tangga tidaklah mudah. Hampir semua pekerjaan rumah dilakukan oleh kaum ibu, mulai mengurus anak, suami, hingga pekerjaan-pekerjaan domestik yang tentu saja memerlukan kekuatan fisik yang cukup besar.
Saking beratnya posisi ini, tak jarang para ibu rumah tangga pada akhirnya mengalami depresi. Di mana mentalnya turut terkena dampak karena beban pekerjaan tersebut.
Seperti halnya yang dialami oleh seorang ibu yang videonya dibagikan oleh akun Instagram @insta_julid ini. Dalam video tersebut terlihat seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang masih kecil. Sang ibu menangis.
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut kisahnya:
Stresnya Menjadi Ibu Rumah Tangga
Ibu ini merasakan beban yang cukup berat dalam menjalankan posisinya sebagai seorang ibu rumah tangga. Sehingga air matanya pun tak mampu dibendung lagi.
“Kau bisa saja cinta setengah mati pada anakmu, ingin memberinya semua hal terbaik di dunia. Tetapi, untuk mengurusnya siang dan malam bisa sangat melelahkan dan menghilangkan semangat,” tulis keterangan di video tersebut.
Tak hanya mengurus buah hatinya saja, seorang ibu rumah tangga juga mengurus pekerjaan-pekerjaan domestik yang tak bisa dikatakan ringan. Jika pekerjaan itu sudah terlalu berat dan tanpa diimbangi dengan hiburan untuk merilekskan tubuh dan pikiran, maka depresi pun bisa hadir kapan saja.
“Ibu rumah tangga yang diam di rumah cenderung lebih mudah terkena depresi dibandingkan ibu yang bekerja,” tulis di video.
Depresi Ibu Rumah Tangga Nyata Adanya
Depresi yang menyerang ibu rumah tangga memang benar adanya. Hal itu pun telah dibuktikan melalui sebuah ajang survei di tahun 2012 yang disebut dengan Gallup Poll.
Melalui laporan itu dibuktikan bahwa ibu rumah tangga yang hanya diam saja di rumah akan mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Dalam hal ini adalah tentang emosi positif yang ada dalam diri mereka.
“Laporan dari pemungutan suara itu mengatakan, ibu rumah tangga yang diam di rumah mengalami ketertinggalan dibanding ibu yang bekerja, dalam hal emosi positif,” tulis di video.
Para ibu yang hanya di rumah saja ini akan lebih jarang tersenyum maupun tertawa. Bahkan mereka juga jarang mempelajari hal-hal yang baru atau melakukan kegiatan yang menyenangkan.
“Mereka jarang tersenyum atau tertawa, mempelajari hal baru maupun hal yang menyenangkan pun jarang terjadi pada mereka,” tulis di video.
Lebih Bahagia Jika Pekerjaannya Dihargai
Menjadi seorang ibu rumah tangga tidaklah bisa dikatakan sebagai “hanya”. Pekerjaan ini justru lebih berat bahkan mampu menekan mental mereka. Ibu rumah tanggai juga penting untuk selalu dihargai dan diakui. Karena inilah bentuk rasa terima kasih sekaligus dukungan kepada ibu rumah tangga. Dengan begitu, mereka bisa bahagia menjalankan pekerjaannya.
“mungkin para ibu akan lebih merasa bahagia jika pekerjaan mereka sehari-hari lebih diakui dan dihargai,” tulis di video.
Dari hasil riset Gallup juga semakin memperkuat bahwa depresi yang dialami oleh ibu rumah tangga tidaklah bisa dikatakan remeh. Perlu adanya kerjasama antara suami dan istri dalam mengurus rumah tangga, serta penting juga keterlibatan dari masyarakat. Sehingga secara emosional, ibu rumah tangga akan lebih baik.
Jangan Menyepelekan Ibu Rumah Tangga
Jadi, janganlah pernah meremehkan pekerjaan para ibu rumah tangga atau menghakimi orang yang memiliki asisten rumah tangga. Pada dasarnya, mereka yang memakai jasa tersebut karena memang sangat membutuhkan bantuan untuk mengurus pekerjaan rumahnya yang berat.
“Jangan pernah lagi sepelekan pekerjaan ibu rumah tangga, dan jangan menghakimi mereka yang memilih memakai jasa pembantu atau asisten untuk membantunya mengurus rumah,” tulis di video.
Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga itu tidak kalah berat dengan pekerjaan lainnya. Mereka adalah orang-orang hebat juga. Dan akan lebih baik jika saling memberikan semangat kepada para sesama ibu rumah tangga yang berjuang untuk keluarganya, ser