Malang nian nasib Feri. Bayi yang baru berusia lima bulan itu mengalami patah tulang tangan dan kaki. Tak hanya itu saja, dia juga menderita gegar otak setelah dianiaya ibu kandungnya sendiri.
Tangan dan kakinya patah. Kepalanya juga gegar otak, karena sering jatuh. Gak tahu karena jatuh sendiri atau dijatuhin ibunya,” ujar Yatmina, tetangga korban.
Feri kini harus dirawat intensif di ruang Poli Anak di lantai IV. Belasan orang pun menjenguknya karena merasa iba. “Kata dokter sih bisa sembuh, tapi butuh waktu lama,” ungkap perempuan yang membawa Feri ke RS itu.
Feri dilarikan ke rumah sakit pada Jumat pagi, setelah disiksa ibunya sendiri. Setelah melakukan penyiksaan, ibu Feri, Yani, menyerahkan begitu saja anaknya kepada tetangganya. Mengetahui kondisi Feri kritis, para tetangga langsung membawanya ke rumah sakit.
“Tahunya saya, kok anak itu tangannya bengkok, lalu kami bawa ke RS dan ternyata patah tulang,” ujarnya.
Yani kini ditahan di Mapolres Jakarta Utara. Kuat dugaan dia stres setelah ditinggal pergi suaminya, karena sering melamun dan tertawa sendiri. Dia pun lantas melampiaskan kekesal kepada suaminya dengan menganiaya anak-kandungnya.
Sementara itu, anak kedua Yani, Icha (5), kini berada dalam perawatan warga Kampung Kebon Bayem RT 10/08, Papanggo, Jakarta Utara. “Icha juga kerap dianiaya oleh ibunya,” tandas Yatmina.