Bulan Muharram, salah satu dari empat bulan istimewa yang memiliki keutamaan bagi umat Islam. Di bulan ini terjadi Tahun Baru Islam.
Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab.
Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Sehingga imi menjadi salah satu keutamaan yang diganti melakukan amalan.
Oleh karena itu, Muharram juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.
Keutamaan puasa di bulan Muharram di dalam Islam telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam beberapa hadits.
Karena memang banyak keutamaan keberkahan kelebihan di bulan Muharram dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Adapun keutamaan dalam bulan Muharram dilansir buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid sebagai berikut:
1. Bulan yang Suci
Pada zaman dahulu, masyarakat Arab dilarang untuk berperang karena sucinya keempat bulan tersebut.
Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Abu Bakrah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 belas bulan. Di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Bulan Allah
Bulan Muharram juga disebut dengan syahrullah al Asham yang berarti bulan Allah yang sunyi.
Sedangkan amalan-amalan sunah yang perlu dikerjakan di bulan Muharram yakni:
• Puasa Asyura.
Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah.
Hukum puasa Asyura adalah sunnah; maksudnya dianjurkan dan berpahala bagi yang mengerjakannya namun tidak berdosa bagi yang tidak mengerjakannya.
• Puasa Sunnah Tanggal 11 Muharram
Sebagian ulama berpendapat, dianjurkan melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram, setelah puasa Asyura’.
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما “
Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Hadis ini dihasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Hadis ini juga dikuatkan hadis lain, yang diriwayatkan AlBaihaqi dalam Sunan Al-Kubra dengan lafadz:
صوموا قبله يوماً وبعده يوماً
"Puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya."
• Perbanyaklah Membaca Alquran di malam Tahun Baru Islam
Membaca Surat Al-Iklas sebanyak 1000 x
Setelah memahami keutamaan bulan Muharram, semoga kita semua bisa memanfaatkan momentum yang ada di bulan Muharram ini.***